Tetes embun berderet tersapu sepoi angin berkompetisi dengan cepat langkah menuju kampus. Lelah, tadi malam gue tidur hanya 3 jam, dateline tugas bak voldemort yang menggeram, takut. Tahajud pun jangan terlewatkan, karena itu kunci aktifitas. Gue punya mimpi, tapi mimpi gue jangan dihabiskan dengan tidur, dan hura-hura.
“Nak Matari, mampir sini. Ada sedikit gorengan untuk sarapanmu..” Ibu paruh baya yang senantiasa hadir ketika gue ngelewatin gubuk itu, gubuk yang sebetulnya lebih beristana dibandingkan dengan tempat tinggal gue di kota ini, sendiri.
Segera ku menuju, “Aduh terima kasih banyak, bu. Aku lekas pergi ya, ada kelas pagi ini.”
“Ya sudah. Hati-hati, nak. Semoga anak ibu kelak bisa kuliah seperti kamu, biar Ibu bias difoto pake topi yang kaya paying itu tuh.” Senyuman Ibu itu seakan super stimulus kebahagiaanku.
Ciuman hangat dari ku dan lambaian tangan membuat kerut muka Ibu semakin merekah dengan senyuman keikhlasannya.
Hidup ini gue analogikan sebagai angka Sembilan. Sebagai perempuan yang sudah bertitel mahasiswa (berat sebetulnya ngaku totel ini), kepribadian ganda harus gue punya. Inget, kepribadian, bukan kelamin!!

Nah, sedikit cerpen, atau apa ya dibilangnya, ya sejenisnya lah dari saya. “Kepribadian”, itu tema saya kali ini, berbagi dengan yang sudah saya pelajari meski saaya yakin rekan-rekan pun sudah tau. Untuk sekedar mengingatkan, dan menyarankan. Jangan pasrah dengan judge kepribadianmu. Milikilah kepribadian lain, agar orang nyaman di kamu.
Menurut Hipoccrates dan Gelanus, ada empat tipe kepribadian manusia ditinjau dari komposisi zat cair yg ada dlm tubuh. Mau tau itu apa? Lets cekidot!!
1. Melankolis : banyak empedu hitamnya. => murung,psimistis, slalu menaruh rasa curiga
2. Sanguinis :banyak darah merahnya. =>berseri2, periang, dan optimistis
3. Flegmatis : lendir. =>lambat, pemalas, pendirian yg teguh, pucat, dan pembawaannya tenang.
Yups, kemanna kemmaannnaa kalian masuknya...? “Innallaha la yughoyyiru biqaumin hatta laa yughoyyiru bi anfusihim”
Semoga cerpennya berlanjut, amin
Oleh : Dila “qudil”.